Jumat, 26 Desember 2008

from DIENG to MAHAMERU


MAHAMERU

Kedamaian hati adalah kedamaian sejati
  Seorang Raja mengadakan sayembara dan akan memberi hadiah yang melimpah kepada siapa saja yang bisa melukis  tentang kedamaian. Ada banyak seniman dan pelukis berusaha keras  untuk memenagkan lomba tersebut. Sang Raja berkeliling  melihat-lihat hasil karya mereka. Hanya ada dua buah lukisan yang  benar-benar paling disukainya. Tapi, sang Raja harus memilih satu  diantara keduanya.  Lukisan pertama menggambarkan sebuah telaga yang tenang.  Permukaan telaga yang itu bagaikan cermin sempurna yang  mematulkan kedamaian gunung- gunung yang tenang menjulang mengitarinya. Di atasnya terpampang  langit biru dengan awan putih berarak- arak. Semua yang mandang lukisan ini akan berpendapat, inilah lukisan terbaik mengenai kedamaian.  Lukisan kedua menggambarkan pegunungan juga. Namun tampak kasar dan gundul. Di atasnya terlukis langit yang gelap dan merah menandakan  turunnya hujan badai, sedangkan tampak kilat menyambar-nyambar  liar. Disisi gunung ada air terjun deras yang berbuih-buih, sama  sekali tidak menampakkan ketenangan dan kedamaian. Tapi, sang  raja melihat sesuatu yang menarik, Di balik air terjun itu tumbuh  semak-semak kecil diatas sela-sela batu. Didalam semak-semak itu  seekor induk burung pipit meletakkan sarangnya.  Jadi,ditengah-tengah riuh rendahnya air terjun, seekor induk  Pipit sedang mengerami telurnya dengan damai. Benar-benar damai.  Lukisan manakah yang memenangkan lomba? Sang Raja memilih lukisan nomor dua.  Tahukah Anda mengapa? karena jawab sang Raja, "Kedamaian bukan berarti Anda harus berada di tempat yang tanpa  keributan, kesulitan atau pekerjaan yang keras dan sibuk. Kedamaian adalah hati yang tenang dan damai, meski Anda berada di  tengah-tengah keributan luar biasa."  "Kedamaian hati adalah kedamaian sejati."  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar